Sebuah temuan baru mengungkap bahwa kalangan lelaki seperti halnya juga perempuan mempunyai area yang super sensitif. Jika pada perempuan ada yang namanya G-Spot yang terletak di Mrs V, sedangkan pada lelaki ada di otak.
Di otak inilah bermuara kontrol dan potensi seks lelaki. G-spot seks perempuan berada di sepertiga kedalaman Mrs V, namun itu hanyalah sebuah sensor paling sensitif penerima persepsi seks. Sementara gairah, libido dan bagaimana respons seksualnya tumbuh, itu tersimpan di otaknya.
Seks lelaki amat terkait dengan kondisi kesehatan fisik maupun jiwa. Libido yang timbul dari lelaki haruslah datang dari dalam pikirannya. Kasus demikian tak sanggup dikatrol hanya dengan obat kuat belaka. “Walau tak terlihat, otak adalah bagian paling sensual dari zona erotis,” tutur Steve Cappelini, penulis Massage for Dummies, a Reference for the Rest of Us
Kasus seks lelaki berusia lanjut yang surut hormon seksnya saja, hanya bisa ditebus dengan pemberian hormon seks. Namun, hormon seks lebih untuk menggelitik libido ketimbang mengangkat alat genitalnya naik. Salah kaprah juga, kalau hormon seks itu dianggap sebagai obat kuat lelaki manula, padahal tak tentu begitu.
Buat pemakai obat kuat golongan pil biru (Viagra) sendiri, sebetulnya tak serta merta bisa langsung “berdiri”, bila sehabis meminumnya tak disenggol istri. Tanpa istri rela lebih centil, lebih bergairah, maka obat kuat tentu akan menjadi sia-sia. Yang lumpuh sebenarnya adalah libidonya. Jadi, untuk membangkitkan libido dan gairah lelaki, tentu saja dibutuhkan rangsangan dari pasangan perempuan pada otak alias pikiran dari lelaki. (yz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar